Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11
(sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih
dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer
di dunia.[1][2][3][4] Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.
Secara umum hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah
gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya hanya diijinkan menggunakan
seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol lebih banyak pada
akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih
berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti,
tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan.[5]
Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.[6]
Daftar isi
·
3 Aturan
|
[sunting]Sejarah
Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum
Masehi di Cina.[7] Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit
dengan menendangnya ke jaring kecil.[7]Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari[8]. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama
mulai abad ke-16.[8]
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari.[7] Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan
banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnyaRaja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365.[7] Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak
bola.[7] Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan
sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah.[7] Kelahiran sepak bola modern terjadi di
Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan
merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut.[8] Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang
jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer).[8]Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan
mulai dilarang dalam sepak bola.[7] Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa
oleh pelaut, pedagang,
dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia.[7] Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola
dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan
diberbagai negara.[7]
Posisi Pemain
Penjaga gawang dalam sepak bola.
Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-4 orang pemain bertahan, (fullbacks),
2-4 orang pemain tengah, dan 1-3 orang penyerang.[9] Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain yang
boleh menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari serangan lawan.[9] Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang
berbeda dengan pemain lainnya.[9] Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk
menghentikan serangan lawan.[9] Pemain tengah biasanya terdiri dari pemain
tengah penyerang yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan
yang bermain dekat dengan pemain bertahan.[9] Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak
gol ke gawang lawan.[9]
Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai
pola atau taktik permainan.[10] Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam
berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan oleh
sistem total football Belanda dan Jerman Barat ).[10]
Aturan
Lapangan sepak bola.
Lapangan permainan
Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak bola
internasional yang digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120
meter dan lebar 65-75 meter.[11] Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat
area gawang yang berupa persegi empat berukuran dengan lebar 7.32 meter dan
tinggi 2.44 meter.[11] Di bagian depan dari gawang terdapat area
pinalti yang berjarak 16.5 meter dari gawang.[11] Area ini merupakan batas kiper boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan sebuah
pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan pinalti atau tidak.[11]
Lama permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah
istirahat selama 15 menit di antara kedua babak.[11] Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan
perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama
kuat maka diadakan adu penalti.[11] Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di
setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian
pemain, cedera yang membutuhkan
pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury timeatau stoppage time.[11]
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi
skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan
apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak
mempengaruhi skor akhir).[11] Pada akhir tahun 1990-an, International Football Association Board(IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol) atau gol perak (silver gol) untuk menyelesaikan
pertandingan.[11] Dalam sistem gol emas, tim yang pertama kali
mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang,
sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan
waktu pertama akan keluar sebagai pemenang.[11]Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh
IFAB.[11]
Pelanggaran
Wasit sedang memberikan kartu kuning.
Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit
dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah.[12]Pertandingan
akan dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar
kemudian mencatat namanya di dalam buku.[12] Kartu kuning merupakan peringatan atas
pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar
peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali
pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak
menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau
lemparan ke dalam.[12] Pemain yang menerima dua kartu kuning akan
mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.[12]
Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan
tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya.[12] Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar
kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera
parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang
berusaha mencetak gol, menyentuh bola untuk mencegah gol, dan menggunakan
bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang.[12]
Wasit dan Petugas Pertandingan
Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin
jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir
tengah lapangan.[13] Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat
berhenti atau memulai memainkan bola.[13] Dia juga bertugas memberikan hukuman dan
peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan.[13] Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab
mengawasi setengah bagian dari lapangan.[13] Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk
menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside.[13] Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi
pemain belakang terakhir.[13]
Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang
sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai
tambahan waktu di akhir setiap babak.[13] Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian
pemain dan menjadi penghubung antara manager tim dengan wasit.[13] Dalam beberapa pertandingan, teknologi
penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk menentukan
ketepatan keputusan wasit mulai digunakan.[13] Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah
melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.[13]
Kejuaraan Internasional
Permainan sepak bola wanita.
Kejuaraan sepak bola internasional terbesar ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh Fédération
Internationale de Football Association(FIFA).[14] Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali
dan dimulai di Uruguay pada tahun 1930.[14] Pencetus ide tersebut adalah Jules Rimet, seorang pengacara dan pengusaha Perancis yang terinspirasi setelah menonton Olimpiade Paris tahun 1924.[14]
Kompetisi international tertua di dunia adalah Copa America yang mempertandingkan tim-tim dalam wilayah Amerika Selatan setiap dua tahun sekali.[15] Copa America pertama kali diadakan tahun 1916
dan diikuti oleh 10 negara yang akhirnya membentuk The South American Football Confederation (Conmebol).[15] Untuk wilayah Amerika Utara, The Confederation of North, Central American and Caribbean
Association Football(CONCACAF) menyelenggarakan kompetisi internasional
setiap empat tahun sekali yang disebut Piala Emas CONCACAF.[16] Di kawasan Asia, termasuk Australia dan Timor Leste negara-negara yang tergabung
dalam Asian Football Confederation (AFC), mengadakan kompetisi internasional pertama tingkat Asia
pada tahun 1956 di Hongkong yang disebut Piala Asia.[17] Pada tahun 1960, kompetisi tingkat regional Eropadiadakan untuk pertama kalinya dengan nama European Nations' Cup yang kemudian disebut sebagai UEFA European
Championship (Piala Eropa atau EURO).[14] Di wilayah Oseania (meliputi Selandia Baru, dan berbagai Kepulauan Pasifik), kompetisi international setiap dua tahun
dimulai sejak tahun 1996 disebut Piala Oseania.[18] Untuk wilayah Afrika, kompetisi Piala Afrika mulai diadakan sejak 1957 di Khartoum.[19]
Sepak bola di Indonesia
Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola
Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo.[20] Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.[20] Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin
sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan.[21] Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan
"Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin
gencar.[21]
Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim
nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi.[21] Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing
dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.[21] Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas
kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama,
Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk
pemain amatir.[21] Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan
kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15,
U-17, U-19,U21, dan U-23).[21]
0 komentar:
Posting Komentar