Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua
klausa atau lebih. Konjungsi disebut juga dengan istilah kata sambung, kata
hubung, dan kata penghubung.
A. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang
menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena itu, konjungsi
ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf pertamanya ditulis dengan
huruf Kapital.
Macam-macam konjungsi antarkalimat :
1. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan yang
dinyatakan pada kalimat sebelumnya, seperti biarpun
demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sesungguhnya demikian/begitu,
walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu.
Contoh : Saya tidak suka dengan cara dia berbicara. Walaupun demikian,saya harus tetap menghormatinya.
2. Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa
atau keadaan pada kalimat sebelumnya, seperti sesudah
itu, setelah itu, dan selanjutnya.
Contoh : Untuk hari ini, yang akan saya pelajari
pertama adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Setelah
itu, saya akan belajar Matematika.
3. Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa,
atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya, seperti tambahan pula, lagi pula, dan selain
itu.
Contoh : Kami menyambut tahun baru dengan
kemeriahan kembang api.Selain itu, suara
terompet juga ikut menambah semaraknya suasana tahun baru.
4. Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang
dinyatakan sebelumnya, seperti sebaliknya.
Contoh : Janganlah kita membuang sampah di sungai ini! Sebaliknya, kita
harus menjaganya agar tetap bersih untuk mencegah terjadinya banjir.
5. Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya,
sepertisesungguhnya dan bahwasanya.
Contoh : Temanku mengalami kecelakaan tadi siang. Sesungguhnya, aku sudah mencegahnya untuk tidak mengendarai sepeda motor saat hujan
tadi siang.
6. Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan
sebelumnya, seperti malahan dan bahkan.
Contoh : Penduduk di Indonesia banyak yang
mengalami masalah ekonomi. Bahkan, ada penduduk yang sampai bunuh diri karena masalah
ekonomi tersebut.
7. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan
keadaan sebelumnya, seperti namun dan akan
tetapi.
Contoh : Situasi di desa kami sudah cukup aman
setelah terjadi gempa tadi pagi. Akan
tetapi, pihak yang berwenang
menyuruh warga agar tetap waspada karena ada kemungkinan terjadinya gempa
susulan.
8. Konjungsi yang menyatakan konsekuensi, seperti dengan demikian.
Contoh : Kamu telah terpilih menjadi ketua kelas
bulan ini. Dengan demikian, kamu harus menjalani tugasmu dengan sebaik-baiknya.
9. Konjungsi yang menyatakan akibat, seperti oleh karena itu dan oleh sebab itu.
Contoh : Aku sudah melarangnya untuk melakukan hal
itu. Oleh karena itu, biarkan saja dia merasakan akibatnya.
10. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului
hal yang dinyatakan sebelumnya, seperti sebelum
itu.
Contoh : Sukanto telah berhasil memecahkan rekornya
sendiri dalam ajang SEA Games tahun ini. Sebelum
itu, dia juga pernah memecahkan rekor
atas namanya sendiri pada ajang SEA Games tiga tahun yang lalu.
B. Konjungsi Intrakalimat
Konjungsi intrakalimat atau konjungsi antarklausa
adalah konjungsi yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frasa
dengan frasa, dan klausa dengan klausa. Konjungsi ini dibagai menjadi tiga
jenis, yaitu :
1. Konjungsi koordinatif adalah
konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status
sintaktis yang sama. Konjungsi ini juga bisa disebut dengan konjungsi setara.
Macam-macam konjungsi koordinatif :
a) Konjungsi yang menyatakan penambahan, seperti dan.
Contoh : Aku membeli novel dan adikku membeli buku
pelajaran.
b) Konjungsi yang menyatakan perlawanan, seperti tetapi.
Contoh : Kakakku sering mendapatkan juara tetapi aku
tidak pernah sama sekali.
c) Konjungsi yang menyatakan pemilihan, seperti atau.
Contoh : Adik mau makan ikan bakar atau ayam
goreng?
2. Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau
lebih yang memiliki status sintaktis yang tidak sama. Konjungsi ini juga bisa
disebut dengan konjungsi bertingkat.
Macam-macamnya :
a) Konjungsi yang menyatakan waktu, seperti sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai,
ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, hingga, dan sampai.
Contoh : Saya
sedang makan ketika ayah datang.
b) Konjungsi yang menyatakan syarat, seperti jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, dan manakala.
Contoh : Beritahu
aku jika kau akan datang.
c) Konjungsi yang menyatakan pengandaian, seperti andaikan,
seandainya, andaikata, umpamanya, dan sekiranya.
Contoh : Saya akan
pintar, seandainya saya
belajar.
d) Konjungsi yang menyatakan tujuan, seperti agar,
supaya, dan biar.
Contoh : Tutuplah jendela
itu agar tidak ada
angin yang masuk.
e) Konjungsi yang menyatakan konsesif, seperti biarpun, meskipun,
sekalipun, walaupun, sungguhpun, dan kendatipun.
Contoh : Aku akan pergi meskipun hari ini hujan.
f) Konjungsi yang menyatakan pemiripan, seperti seakan-akan,
seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, dan laksana.
Contoh : Dia adalah wanita
yang seolah-olah terlihat
seperti pria.
g) Konjungsi yang menyatakan sebab, seperti sebab,
karena, dan oleh karena.
Contoh : Andi dimarahi sebab dia tidak disiplin.
h) Konjungsi yang menyatakan akibat, seperti hingga, sehingga,
sampai(-sampai), dan maka(nya).
Contoh : Gunung Merapi
meletus sampai-sampai seluruh
warga mengungsi.
i) Konjungsi yang menyatakan penjelasan, seperti bahwa.
Contoh : Agus berkata bahwa dia sudah mengerti.
3. Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan
dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status sintaktis yang
sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah
satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.
Macam-macamnya :
a) baik
…
maupun …
Contoh : Baik Adit maupun Agi ingin kursus piano.
b) tidak
hanya
…, tetapi
(…) juga …
Contoh : Tidak
hanya kehilangan rumah, tetapi ia juga kehilangan
seluruh keluarganya.
c) bukan
hanya
…,
melainkan …
Contoh : Bukan
hanya buku LKS yang dia bawa, melainkan juga
membawa buku latihan.
d) (se)demikian
(rupa) …
sehingga …
Contoh : Kakaknya belajar demikian tekun, sehingga ia
dapat peringkat pertama.
e) apa(kah)
… atau …
Contoh : Apakah dia berkata jujur atau tidak?
f) entah
… entah …
Contoh : Entah ditanggapi entah tidak, ia akan mengajukan usul itu.
g) jangankan
…,
… pun …
Contoh : Jangankan teriak, berbicara pun suaranya tidak bisa
keluar.
0 komentar:
Posting Komentar