Kamis, 21 November 2013

Jenis dan Asal Kopi di Indonesia

Posted by : Dewi Kurnia Madya N di 07.21

1. Kopi Arabika (coffee arabica Linn)

Bibit kopi pertama kali masuk ke Batavia pada tahun 1696 melalui Malabar dan ditanam di perkebunan Kedawoeng. Namun, tanaman tersebut mati karena gempa dan banjir tiga tahun setelahnya. Hingga akhirnya didatangkan lagi bibit baru dan berhasil, lalu menyebar ke Jawa Barat, Bali, dan Sulawesi. Serangan penyakit karat daun (hemileia vastatrix) menghancurkan kopi Arabika, terutama yang terletak kurang dari 1.000 meter di atas permukaan laut pada tahun 1876.

Kopi Arabika Varietas Abessinia didatangkan pada tahun 1929. Kopi jenis ini lebih tahan terhadap penyakit karat daun dan bisa ditanam pada ketinggian lebih dari 700 meter di atas permukaan laut.

Pada tahun 1955 - 1956, didatangkan kultivar dari India Lini S yang tahan dari penyakit karat daun dan bisa ditanam pada kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut.

2. Kopi Liberika (coffee liberica Bull ex Hien)

Kopi yang satu ini berasal dari daerah sekitar Monrevia dan Liberia dan didatangkan ke Indonesia pada tahun 1875 untuk mengatasi penyakit karat daun, namun ternyata peka. Jenis kopi ini kurang disukai karena rasanya yang terlalu asam dan lebih pahit sehingga kurang berkembang di pasaran.

3. Kopi Robusta (coffee canephora Piene ex Froehner)

Kopi jenis ini berasal dari Hutan Equator di Afrika, dari Pantai Barat ke Uganda dan Sudan Selatan hingga ke Abessinia Barat. Jenis kopi ini didatangkan ke Indonesia pada tahun 1990 untuk mengatasi penyakit karat daun dan ternyata tahan.

Pertumbuhan kopi ini kuat, syarat tumbuh dan pemeliharaannya ringan, dan produksinya lebih tinggi. Tanamannya pun cepat menyebar terutama di daerah rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.

4. Kopi Ekselsa

Cita rasanya yang terlalu asam dan pahit membuat semua jenis kopi ini kurang digemari oleh konsumen. Umumnya, tanaman kopi yang satu ini ditanam hanya untuk batang bawah karena daya adaptibilitasnya pada konsisi lahan marginal dan tahan terhadap nematoda. Kopi Ekselsa mulai dikembangkan sebagai kopi specialty sekarang ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Jenis dan Asal Kopi di Indonesia

1. Kopi Arabika (coffee arabica Linn)

Bibit kopi pertama kali masuk ke Batavia pada tahun 1696 melalui Malabar dan ditanam di perkebunan Kedawoeng. Namun, tanaman tersebut mati karena gempa dan banjir tiga tahun setelahnya. Hingga akhirnya didatangkan lagi bibit baru dan berhasil, lalu menyebar ke Jawa Barat, Bali, dan Sulawesi. Serangan penyakit karat daun (hemileia vastatrix) menghancurkan kopi Arabika, terutama yang terletak kurang dari 1.000 meter di atas permukaan laut pada tahun 1876.

Kopi Arabika Varietas Abessinia didatangkan pada tahun 1929. Kopi jenis ini lebih tahan terhadap penyakit karat daun dan bisa ditanam pada ketinggian lebih dari 700 meter di atas permukaan laut.

Pada tahun 1955 - 1956, didatangkan kultivar dari India Lini S yang tahan dari penyakit karat daun dan bisa ditanam pada kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut.

2. Kopi Liberika (coffee liberica Bull ex Hien)

Kopi yang satu ini berasal dari daerah sekitar Monrevia dan Liberia dan didatangkan ke Indonesia pada tahun 1875 untuk mengatasi penyakit karat daun, namun ternyata peka. Jenis kopi ini kurang disukai karena rasanya yang terlalu asam dan lebih pahit sehingga kurang berkembang di pasaran.

3. Kopi Robusta (coffee canephora Piene ex Froehner)

Kopi jenis ini berasal dari Hutan Equator di Afrika, dari Pantai Barat ke Uganda dan Sudan Selatan hingga ke Abessinia Barat. Jenis kopi ini didatangkan ke Indonesia pada tahun 1990 untuk mengatasi penyakit karat daun dan ternyata tahan.

Pertumbuhan kopi ini kuat, syarat tumbuh dan pemeliharaannya ringan, dan produksinya lebih tinggi. Tanamannya pun cepat menyebar terutama di daerah rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.

4. Kopi Ekselsa

Cita rasanya yang terlalu asam dan pahit membuat semua jenis kopi ini kurang digemari oleh konsumen. Umumnya, tanaman kopi yang satu ini ditanam hanya untuk batang bawah karena daya adaptibilitasnya pada konsisi lahan marginal dan tahan terhadap nematoda. Kopi Ekselsa mulai dikembangkan sebagai kopi specialty sekarang ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 

❤ Designed by Rinda's Template ❤ Image by KF-Studio ❤ Author by Your Name Here :)