baru nemu mp lama..
sayangnya passwordnya lupa jd gak bs dihapus blognya.. pdahal isinya foto2 jaman dulu.. haduuhhh....
but tulisannya masih utuh sepertinya...
nih salah satunya
mata basah
air mata merebak
bening turun
banjiri pipi
gadis tanah jiwa
bawa duka dalam luka
tenggelam di samudera tanpa dasar
samudera jiwa
relung duka terkuak lebar
dalam dada gadis tanah jiwa
mencari suka
malah tersesat
duka tak berujung
gadis tanah jiwa
terpuruk dan terkapar di jalan
tersesat..
mencari jalan pulang
di padang gersang fatamorgana
gadis tanah jiwa
entah berapa banyak duka yang kau rasa
lihat zaman semakin brutal
gadis tanah jiwa
retak dalam peradaban
mencari sebuah harapan
gadis tanah jiwa akhirnya temukan
jalan pulang menuju cahaya
kembali ke pangkuan bunda
dalam hening damai
gadis tanah jiwa tak lagi berduka
tertawa dalam kesepian
biarkan hati simpan kenangan
gadis tanah jiwa tlah temukan cerianya
bercerita dengan diri
senyum semangat tlah kembali
gadis tanah jiwa tak lagi berduka
kini dia telah temukan kembali
jalan pulang menuju cahaya
kembali ke pangkuan bunda
gadis tanah jiwa telah buang dukanya
ke samudera tanpa dasar
tempat ia pernah tenggelam
namun kini ia telah mampu berenang
gadis tanah jiwa
tlah temukan harapan
berjuang dalam palung peradaban
berusaha tuk temukan sebuah kehidupan...
sayangnya passwordnya lupa jd gak bs dihapus blognya.. pdahal isinya foto2 jaman dulu.. haduuhhh....
but tulisannya masih utuh sepertinya...
nih salah satunya
mata basah
air mata merebak
bening turun
banjiri pipi
gadis tanah jiwa
bawa duka dalam luka
tenggelam di samudera tanpa dasar
samudera jiwa
relung duka terkuak lebar
dalam dada gadis tanah jiwa
mencari suka
malah tersesat
duka tak berujung
gadis tanah jiwa
terpuruk dan terkapar di jalan
tersesat..
mencari jalan pulang
di padang gersang fatamorgana
gadis tanah jiwa
entah berapa banyak duka yang kau rasa
lihat zaman semakin brutal
gadis tanah jiwa
retak dalam peradaban
mencari sebuah harapan
gadis tanah jiwa akhirnya temukan
jalan pulang menuju cahaya
kembali ke pangkuan bunda
dalam hening damai
gadis tanah jiwa tak lagi berduka
tertawa dalam kesepian
biarkan hati simpan kenangan
gadis tanah jiwa tlah temukan cerianya
bercerita dengan diri
senyum semangat tlah kembali
gadis tanah jiwa tak lagi berduka
kini dia telah temukan kembali
jalan pulang menuju cahaya
kembali ke pangkuan bunda
gadis tanah jiwa telah buang dukanya
ke samudera tanpa dasar
tempat ia pernah tenggelam
namun kini ia telah mampu berenang
gadis tanah jiwa
tlah temukan harapan
berjuang dalam palung peradaban
berusaha tuk temukan sebuah kehidupan...
dalam penantian hingga ke tujuan
dan kali ini, entah mengapa lagi-lagi ingin posting dengan tema yang sama...
(atau pindahin aja kali ya tulisan dr fb.. gak kreatip bangat lu fa.. nulis lagi dunk.. :D)
wokeh.. wokeh.. susah klo punya fanz cerewet gini.. tapi bagus juga sih memacu otak tuk kerja terusss... hahayy...
lanjut bosss.....
okeh,, menanti... ihhhh,,, sumpeh gue gak suka banget ma kata ini <<< ujar seorang teman..
kenapa ya banyak orang yang gak suka menanti???
padahal menanti itu pekerjaan yang lumayan asyik... heheheee,,,
soalnya fa lebih suka menanti daripada dinanti.. :D
nah lho,, lu mah udah lain lagi fa..
hehehe,, iya ya.. mungkin fa ini emang makhluk aneh.. tp tenang,, fa manusia biasa juga kok..
yah,, bagi fa menanti itu hal menarik.. karena dalam penantian kita bisa memperoleh banyak hal. kita bisa belajar peka, kita bisa belajar sabar, kita bisa belajar memanfaatkan waktu lebih optimal.. ya,, walau itu dalam penantian.. :)
suatu hari,, ada temen fa mau datang ke Palembang untuk ikut seminar, beliau dari Lahat. waktu itu,, musim duren.. nah, lahat itu banyak durennya.. beliau pernah kasih fa lempok duren (dodol duren tanpa campuran yang lain),, jaman kuliah dulu.. enak banget, katanya ibunya yang buat,, hehee...
kemaren jadi iseng2 aja sih, fa minta bawain oleh2 lempok duren lagi.. hehee,, gak taunya dibawain beneran.. asiik dahh...
tapi,,, syaratnya ambil tuh lempok ke tempat beliau seminar.. hmm,, oke deh.. paling juga sampe langsung sms dapet deh si lempok... *walau ternyata kenyataan tak semudah itu*
jam 12 lewat fa sampe di lokasi,, sholat dzuhur dlu soalnya
fa pikir jam segitu istirahat,, gak taunya blm rehat.. fa pikir fa kelamaan,, jadinya gak ketemu..
fa sms lah beliau,, katanya baru rehat jam 1. okeh,, menunggu sebentar tak mengapa lah..
ambil hape, aktifkan kamera.. ckrek,, cekrek,,, bunga2 di depan hotel itu pun terambil gambarnya :)
koridor hotel pun tak luput dari blitz.. asiik,, lumayan buat contoh gambar ^.^
jam1,, fa pindah posisi dr alam luar hotel ke tempat duduk deket pintu masuk..
lebih 15 menit, temen fa belom keluar juga...
15 menit kemudian, ada sms masuk.. maaf, baru selesai.. saya mau sholat sebentar, gpp kan nunggu bentar lagi..
it's okey brader.. i will waiting for the lempok lah pokoknya. :D
selama menunggu, tangan fa corat coret di kertas,.. mulai dari gambar puun yang ada di depan gedung DPRD Prov. (kebetulan t4 seminarnya sebrangan gtu) sampe selesai 1 tulisan.. dan inilah tulisan itu..
penantian hingga ke tujuan..
ya, apa yang fa lakukan saat itu adalah menanti.. menanti apa?? hanya menanti seloyang lempok.. tapi, bukan hanya lempok substansi penantian ini (walaupun saat itu memang sudah lama mengimpikan lempok... :D~)
yang saat itu fa alami adalah.. seberapa lama kita bisa bertahan dalam penantian demi mencapai suatu hal walaupun hal itu terlihat kecil..
saat itu fa gak keberatan menanti, bukan karena akan mendapatkan lempok.. tapi,, lempok itu udah susah payah dibawa oleh temen fa, ibunya temen fa udah repot2 buatin lempok itu.. dan kalo saat itu fa gak mau menanti, apa jadi perasaan temen fa?
itulah substansi penantian saat itu bagi fa.. bukan lempok yang menggoda hati.. tapi rasa persaudaraan yang idbawa oleh lempok itu sendiri..
ya, terkadang karena dikalahkan egois, kita jadi enggan menanti hingga ke tujuan.. banyak yang menyerah sebelum garis finish.. padahal mungkin saja, satu detik setelah kita menyerah,, kita mencapai garis finish penantian kita..
penantian,, kadang kita mengisinya dengan banyak gerutu dan keluh.. tanpa sadar, kita menjadi kurang bersyukur.. padahal dalam waktu itu, Allah memberikan jenak pada kita untuk berpikir lebih banyak, lebih dalam, dan mengambil hikmah serta pelajaran.
sulit mungkin untuk senantiasa bersabar dan bersyukur dalam penantian.. tapi yakinlah.. dalam penantian panjang yang berisi kesabaran dan kesyukuran itu.. banyak yang bisa membuat kita lebih dewasa, banyak yang bisa membuat kita cerdas, karena saat itu Allah memberikan nikmat kelapangan waktu bagi fikir dan jiwa kita untuk berkembang. hingga,, ketika kita mencapai tujuan,, bukan hanya tujuan yang kita dapat tapi lebih dari itu.. kita jadi mengetahui bahwa nikmat Allah itu begitu manis dan indah..
wallahu'alaam..
------------------------------------------------------------------------------------
pulanglah jasad-jasad pengembara
pulanglah ke pangkuan jiwa
mari kita rehatkan sejenak fikir kita
agar jernihnya terjaga
mari rehatkan sejenak hati kita
agar hidupnya penuh bahagia
lepaskan keluh kesah dan gerutu
hilangkan protes tak menentu
karena semua yang telah Dia tentukan
adalah hal terbaik dalam hidup kita
bersyukurlah...
0 komentar:
Posting Komentar