Jumat, 02 Desember 2011
my first
3 tahun yang lalu.. dan tulisan ini..
mengingatkanku pada mereka..
Surat dari Pengkhianat
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kepada para calon penghuni Syurga...
Kuhaturkan terima kasih sebelumnya
Untuk segala upaya yang telah dilakukan
Untuk persahabatan yang telah diberikan
Aku tahu ini tak pantas tapi ingin kupanggil kalian Sahabat, bolehkah?
Aku yakin boleh lah...
Sahabat, berjuta kata ingin kuucap dengan mulutku namun aku tak mampu
Ingin kuungkap berjuta perasaanku tapi aku belum sanggup
Sahabat, beberapa detik yang lalu aku masih tertawa, tapi sekarang ku ingin menulis
Menulis sebuah cerita tentang seorang pengkhianat
Jangan kerutkan keningmu wahai sahabatku...
Jangan dulu kau bertanya siapa pengkhianat itu..
Di akhir surat ini kau akan mendapat jawaban...
Sahabat, teringat sebuah masa saat dulu aku sekolah...
Aku memiliki 3 orang sahabat karib...
Yang satu pergi mendahului kami
Meninggal dalam sebuah kecelakaan, 2 hari koma tak sadarkan diri lalu Izroil pun menjemput
Tepat 2 hari sebelum miladnya, 1 bulan sebelum Ujian Akhir Sekolah
Sedih... itu pasti, tapi biarlah ia tetap di hati
Aku masih punya 2 orang sahabat lainnya
Yang entah menjadi jauh saat seorang itu pergi
Yang kuyakin kudzolimi hingga kini
Ya, aku punya 2 sahabat lain yang kuabaikan
Tak tahu lah ada apa denganku ini
Lulus sekolah pun kami terpisah, aku dan seorang lagi masuk ke sekolah yang sama
Namun, tegur sapa pun tidak...
Setiap bertemu seolah selalu menghindar
Akhir sekolah ia pindah
Bertambah jauh jarak di antara kami
Yang satu lagi jangan ditanya, mampir kerumah pun tidak, padahal kalo sekolah pasti lewat
Lalu siapa pengkhianat itu?
Ya, akulah sang pengkhianat
akulah yang tega meninggalkan sahabatku dalam kekeringan padang maksiat
aku yang kini berdiri di hadapan kalian telah menjadi pengkhianat bagi sahabatku yang lain
aku memang tak pernah menyakiti mereka secara langsung
tapi aku telah melakukan pengkhianatan terbesar dengan membiarkan mereka berada di luar orbital
Harus kusebut apa diriku yang telah membiarkan orang-orang terdekat dalam hidupku sedangkan aku merasa nyaman dengan apa yang aku alami sekarang
Harus kusebut apa diriku yang telah membiarkan orang-orang terdekat dalam hidupku sedangkan aku tertawa dalam sebuah zona aman, sebuah lingkungan yang harmonis
Harus kusebut apa diriku yang telah membiarkan orang-orang terdekat dalam hidupku bahkan aku sendiri pun ragu untuk mengulurkan tanganku pada mereka
Adakah sebutan yang lebih pantas selain pengkhianat?
Sahabat, lihatlah orang2 di sekitarmu. Adakah mereka yang perlu uluran tangan, bukan sekedar simpati belaka tapi hati yang tulus
Sahabat, jangan sampai jadikan dirimu seorang pengkhianat sepertiku
Tak nyaman rasanya...
Sahabat, jangan sampai menyesal...
Rajutlah kembali benang yang renggang sebelum pintalannya benar-benar terputus...
Wassalamu'alaikum ...
--------------------------- @@@ --------------------------------------
Sahabat, da'wah berkah saat mampu berikan cahaya bagi orang lain
Bukan saat kita merasa nyaman dengan diri kita sendiri
Berhati-hatilah, jangan sampai hati terkunci hingga tak mampu merasakan gejolak dalam lingkungan sekitar
Berhati-hatilah saat dirimu telah merasa nyaman dan tenang berada di Jalan ini
Jalan ini berat dan panjang
Jangan memohon untuk diringankan
Tapi, mohonlah agar pundak ini dikuatkan untuk menopang beban itu
Lukislah senyuman saat masalah hadir...
Jadikan sabar dan sholat sebagai penolong
3 tahun yang lalu.. dan tulisan ini..
mengingatkanku pada mereka..
Surat dari Pengkhianat
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kepada para calon penghuni Syurga...
Kuhaturkan terima kasih sebelumnya
Untuk segala upaya yang telah dilakukan
Untuk persahabatan yang telah diberikan
Aku tahu ini tak pantas tapi ingin kupanggil kalian Sahabat, bolehkah?
Aku yakin boleh lah...
Sahabat, berjuta kata ingin kuucap dengan mulutku namun aku tak mampu
Ingin kuungkap berjuta perasaanku tapi aku belum sanggup
Sahabat, beberapa detik yang lalu aku masih tertawa, tapi sekarang ku ingin menulis
Menulis sebuah cerita tentang seorang pengkhianat
Jangan kerutkan keningmu wahai sahabatku...
Jangan dulu kau bertanya siapa pengkhianat itu..
Di akhir surat ini kau akan mendapat jawaban...
Sahabat, teringat sebuah masa saat dulu aku sekolah...
Aku memiliki 3 orang sahabat karib...
Yang satu pergi mendahului kami
Meninggal dalam sebuah kecelakaan, 2 hari koma tak sadarkan diri lalu Izroil pun menjemput
Tepat 2 hari sebelum miladnya, 1 bulan sebelum Ujian Akhir Sekolah
Sedih... itu pasti, tapi biarlah ia tetap di hati
Aku masih punya 2 orang sahabat lainnya
Yang entah menjadi jauh saat seorang itu pergi
Yang kuyakin kudzolimi hingga kini
Ya, aku punya 2 sahabat lain yang kuabaikan
Tak tahu lah ada apa denganku ini
Lulus sekolah pun kami terpisah, aku dan seorang lagi masuk ke sekolah yang sama
Namun, tegur sapa pun tidak...
Setiap bertemu seolah selalu menghindar
Akhir sekolah ia pindah
Bertambah jauh jarak di antara kami
Yang satu lagi jangan ditanya, mampir kerumah pun tidak, padahal kalo sekolah pasti lewat
Lalu siapa pengkhianat itu?
Ya, akulah sang pengkhianat
akulah yang tega meninggalkan sahabatku dalam kekeringan padang maksiat
aku yang kini berdiri di hadapan kalian telah menjadi pengkhianat bagi sahabatku yang lain
aku memang tak pernah menyakiti mereka secara langsung
tapi aku telah melakukan pengkhianatan terbesar dengan membiarkan mereka berada di luar orbital
Harus kusebut apa diriku yang telah membiarkan orang-orang terdekat dalam hidupku sedangkan aku merasa nyaman dengan apa yang aku alami sekarang
Harus kusebut apa diriku yang telah membiarkan orang-orang terdekat dalam hidupku sedangkan aku tertawa dalam sebuah zona aman, sebuah lingkungan yang harmonis
Harus kusebut apa diriku yang telah membiarkan orang-orang terdekat dalam hidupku bahkan aku sendiri pun ragu untuk mengulurkan tanganku pada mereka
Adakah sebutan yang lebih pantas selain pengkhianat?
Sahabat, lihatlah orang2 di sekitarmu. Adakah mereka yang perlu uluran tangan, bukan sekedar simpati belaka tapi hati yang tulus
Sahabat, jangan sampai jadikan dirimu seorang pengkhianat sepertiku
Tak nyaman rasanya...
Sahabat, jangan sampai menyesal...
Rajutlah kembali benang yang renggang sebelum pintalannya benar-benar terputus...
Wassalamu'alaikum ...
--------------------------- @@@ --------------------------------------
Sahabat, da'wah berkah saat mampu berikan cahaya bagi orang lain
Bukan saat kita merasa nyaman dengan diri kita sendiri
Berhati-hatilah, jangan sampai hati terkunci hingga tak mampu merasakan gejolak dalam lingkungan sekitar
Berhati-hatilah saat dirimu telah merasa nyaman dan tenang berada di Jalan ini
Jalan ini berat dan panjang
Jangan memohon untuk diringankan
Tapi, mohonlah agar pundak ini dikuatkan untuk menopang beban itu
Lukislah senyuman saat masalah hadir...
Jadikan sabar dan sholat sebagai penolong
0 komentar:
Posting Komentar