Jumat, 02 Desember 2011

Sandiwara Langit dan Sedikit tentang Hidup

Posted by : Dewi Kurnia Madya N di 05.05

Sandiwara Langit... judul buku karangan Ust. Abu Basyir yang diterbitkan oleh Shafa Publika... (tar ada juga shafa publisher.. punya saia... Amiin...)

kata pengantarnya membuat saya berpikir,,
ya.. Sandiwara Langit merujuk pada sekenario dari Sang Penguasa Langit
skenario indah yang sudah dibuat sejak awal penciptaan manusia
skenario yang lambat laun tapi pasti akan dilakoni oleh pemeran utama scene itu

buku ini berisi tentang upaya seorang hamba dalam berIslam dengan benar. Sejak awal cerita kita sudah dibuat berpikir tentang prinsip hidup seorang pemuda yang shaleh, upaya penjagaan imannya, usahanya dalam mendaki tebing terjal hidup, kesabaran serta komitmen dengan ajaran Islam.

buku ini pun menyajikan bahwa Al-Qur'an dan Assunnah merupakan penguat utama dalam hidup. Bahwa dalam tiap tarikan nafas, manusia tak kan pernah berlepas dari nikmat Allah. Pun dalam keadaan apapun, hanya Allah lah yang selayaknya dijadikan sandaran.

penasaran?? beli dan baca bukunya... (lha kok jd promosi??)


-------------------------------- ^^^^^^^^^ -----------------------------------------

hm,, begitulah jalan cerita kehidupan ditetapkan. Sejak awal kelahiran hingga akhirnya Izrail menjemput ruh tanpa jasad. Jalan cerita setiap orang tak sama, kelebihan dan keterbatasan merupakan modal dalam menjadi pemain lakon dalam cerita ini.
Hidup ini bukan hanya berisi roman yang tak kunjung habis, membuat hati miris dan teriris dengan cerita tragis, laiknya cerita cinta yang tak pernah bahagia.
Hidup lebih dari itu. Hidup berisi komitmen dengan segala resikonya. Hidup berisi pilihan-pilihan yang membingungkan. Entah dimana saya pernah mendengar, seseorang berkata "pilihan dalam hidup itu, 50-50 karena jika 100 itu bukan pilihan, melainkan jawaban yang pasti tepat. Jadi, ambillah satu pilihan, buatlah yang 50 itu menjadi 100."
ya, seperti itulah hidup.. Bagaimana kita mendayagunakan yang ada. Namun, perhatikan pilihan yang akan kita ambil. Masalah atau manfaat? Seberapa besar resiko dan dampak bagi kita maupun orang lain? akan timbul kerusakan atau malah kebermanfaatan yang luas?

hidup ini bukan sebuah sandiwara biasa yang kita saksikan di layar kaca. Hidup menuntut lebih dari lakon fisik dan mimik. Hidup menuntut totalitas dalam berperan. Jika diadakan award untuk pemeran sandiwara langit, maka orang-orang yang totalitas dalam hidup lah yang akan mendapatkannya. Totalitas yang bagaimana?
Bagaimana tho artis yang berperan secara totalitas. Menyatu dengan sosok yg diperankannya. Lalu, dalam sandiwara kehidupan, kita tak perlu mengambil peran orang lain. Tiap-tiap dari kita sudah dikasih peran oleh Allah. Lalu, bagaimana kita menyatu dalam peran itu, peran sebagai apa?? Peran sebagai hamba yang diciptakan untuk senantiasa mengingatNYA dan beribadah padaNYA.
Peran ini terlihat sederhana, namun dahsyat luar biasa pendalaman karakternya..

Kita adalah aktor dan aktris yang sudah diberi peran oleh Sang Sutradara, peran menjadi hamba yang baik dan benar. Peran sebagai manusia yang patut jadi khalifah fil ardh.
lalu, lakon seperti apa yang akan kita mainkan itu adalah ekspresi diri masing-masing. memilih menjalani lakon protagonis yang sejak awal Allah berikan sebagai fitrah atau lakon antagonis yang kita pilih sendiri di tengah episode hidup kita..

silahkan memilih, 50-50 untuk pilihan.. tapi, saya berharap 50 menjadi 100 dalam kebaikan..

wallahu'alam..

saya hanya penulis kacangan yang miskin ilmu.. namun, saya selalu berharap dalam tiap tulisan yang saya buat. Semoga Allah melimpahkan keberkahan bagi kita semua. Amiin...

0 komentar:

Posting Komentar

Sandiwara Langit dan Sedikit tentang Hidup

Sandiwara Langit... judul buku karangan Ust. Abu Basyir yang diterbitkan oleh Shafa Publika... (tar ada juga shafa publisher.. punya saia... Amiin...)

kata pengantarnya membuat saya berpikir,,
ya.. Sandiwara Langit merujuk pada sekenario dari Sang Penguasa Langit
skenario indah yang sudah dibuat sejak awal penciptaan manusia
skenario yang lambat laun tapi pasti akan dilakoni oleh pemeran utama scene itu

buku ini berisi tentang upaya seorang hamba dalam berIslam dengan benar. Sejak awal cerita kita sudah dibuat berpikir tentang prinsip hidup seorang pemuda yang shaleh, upaya penjagaan imannya, usahanya dalam mendaki tebing terjal hidup, kesabaran serta komitmen dengan ajaran Islam.

buku ini pun menyajikan bahwa Al-Qur'an dan Assunnah merupakan penguat utama dalam hidup. Bahwa dalam tiap tarikan nafas, manusia tak kan pernah berlepas dari nikmat Allah. Pun dalam keadaan apapun, hanya Allah lah yang selayaknya dijadikan sandaran.

penasaran?? beli dan baca bukunya... (lha kok jd promosi??)


-------------------------------- ^^^^^^^^^ -----------------------------------------

hm,, begitulah jalan cerita kehidupan ditetapkan. Sejak awal kelahiran hingga akhirnya Izrail menjemput ruh tanpa jasad. Jalan cerita setiap orang tak sama, kelebihan dan keterbatasan merupakan modal dalam menjadi pemain lakon dalam cerita ini.
Hidup ini bukan hanya berisi roman yang tak kunjung habis, membuat hati miris dan teriris dengan cerita tragis, laiknya cerita cinta yang tak pernah bahagia.
Hidup lebih dari itu. Hidup berisi komitmen dengan segala resikonya. Hidup berisi pilihan-pilihan yang membingungkan. Entah dimana saya pernah mendengar, seseorang berkata "pilihan dalam hidup itu, 50-50 karena jika 100 itu bukan pilihan, melainkan jawaban yang pasti tepat. Jadi, ambillah satu pilihan, buatlah yang 50 itu menjadi 100."
ya, seperti itulah hidup.. Bagaimana kita mendayagunakan yang ada. Namun, perhatikan pilihan yang akan kita ambil. Masalah atau manfaat? Seberapa besar resiko dan dampak bagi kita maupun orang lain? akan timbul kerusakan atau malah kebermanfaatan yang luas?

hidup ini bukan sebuah sandiwara biasa yang kita saksikan di layar kaca. Hidup menuntut lebih dari lakon fisik dan mimik. Hidup menuntut totalitas dalam berperan. Jika diadakan award untuk pemeran sandiwara langit, maka orang-orang yang totalitas dalam hidup lah yang akan mendapatkannya. Totalitas yang bagaimana?
Bagaimana tho artis yang berperan secara totalitas. Menyatu dengan sosok yg diperankannya. Lalu, dalam sandiwara kehidupan, kita tak perlu mengambil peran orang lain. Tiap-tiap dari kita sudah dikasih peran oleh Allah. Lalu, bagaimana kita menyatu dalam peran itu, peran sebagai apa?? Peran sebagai hamba yang diciptakan untuk senantiasa mengingatNYA dan beribadah padaNYA.
Peran ini terlihat sederhana, namun dahsyat luar biasa pendalaman karakternya..

Kita adalah aktor dan aktris yang sudah diberi peran oleh Sang Sutradara, peran menjadi hamba yang baik dan benar. Peran sebagai manusia yang patut jadi khalifah fil ardh.
lalu, lakon seperti apa yang akan kita mainkan itu adalah ekspresi diri masing-masing. memilih menjalani lakon protagonis yang sejak awal Allah berikan sebagai fitrah atau lakon antagonis yang kita pilih sendiri di tengah episode hidup kita..

silahkan memilih, 50-50 untuk pilihan.. tapi, saya berharap 50 menjadi 100 dalam kebaikan..

wallahu'alam..

saya hanya penulis kacangan yang miskin ilmu.. namun, saya selalu berharap dalam tiap tulisan yang saya buat. Semoga Allah melimpahkan keberkahan bagi kita semua. Amiin...

0 komentar:

Posting Komentar

 

❤ Designed by Rinda's Template ❤ Image by KF-Studio ❤ Author by Your Name Here :)