Selasa, 19 Februari 2013

NOVEL KISAH TRAGIS NINA WANG PEREMPUAN TERKAYA DI ASIA ASAL HONGKONG

Posted by : Dewi Kurnia Madya N di 05.25


   Nina wang lahir di Shanghai, pada tahun 1937. Ia lahir dari keluarga miskin. Ayahnya hanya pedagang sembako tapi memiliki cita-cita untuk membuat anak-anaknya bisa bersekolah. Nina pun disekolahkan, lalu berkenalan dengan Teddy. Mereka kemudian menjadi sahabat yang tak terpisahkan. Keadaan politik China yang dilanda perang saudara dan ancaman dari Jepang kemudian membuat Teddy berserta keluarganya pindah ke Hongkong. Nina pun berpisah dengan teddy dengan penuh air mata tapi mereka berjanji kelak akan bertemu kembali walau tidak pernah tau kapan peristiwa itu terjadi.
Beberapa tahun kemudian, Nina mendapatkan beasiswa pendidikan di sebuah universitas dari perusahaan tempat ia berkerja. setahun sebelum ia lulus kuliah, tiba-tiba perusahaan yang memberikannya beasiswa diambil alih oleh pemerintah komunis. Untuk tetap bisa lulus kuliah, nina pun berdagang bakpao dan mengumpulkan tabungan hingga akhirnya ia lulus kuliah. Keadaan ekonomi China yang sulit membuatnya kemudian memutuskan pindah ke Hongkong.  Salah satu harapan Nina selain berkerja tentunya ia ingin mencari tau keberadaan Teddy.
Takdir memang mempertemukan mereka kembali tapi keadaan telah berubah, Teddy sudah menjadi orang kaya dan memiliki tunangan. Sedangkan Nina hanya seorang buruh di pabrik Garmen. Ia sempat patah hati melihat pujaan hatinya telah memiliki calon istri.  Lagipula ia merasa, ia hanya orang miskin yang tak pantas lagi mengenal Teddy sahabat kecilnya. Waktu berjalan, tak disangka Teddy mengakhiri hubungannya dengan calon istri lalu melamar Nina sebagai Istri. Pernikahan pun berjalan dengan bahagia walau sempat ditentang oleh ayah teddy.
Mereka pun bekerja keras membangun perusahaan ChinaChem dari sebuah kontraktor kecil menjadi pemimpin real estate terbesar di Hongkong. Sayang kebahagiaan mereka tidak disertai dengan kehadiran seorang anak ketika Nina harus menerima kenyataan mengalami gangguan indung telur. Walau tidak memiliki keturunan, Teddy tidak pernah berhenti mencintai Nina walau orang tuanya memintanya bercerai dan mencari istri yang bisa memberikan keturunan. Kesetiaan Nina pun diuji ketika tiba-tiba teddy diculik oleh mafia hitam di hongkong.
Mafia itu meminta tembusan 11 juta $AS  agar Teddy selamat. Nina pun mengabulkan permintaan penculik, teddy selamat dan kembali kepadanya. Selang beberapa tahun kemudian, teddy kembali di culik. Mafia itu meminta tembusan 34 juta $AS. Nina menembus uang itu sayangnya penculik yang kikir tidak pernah mengembalikan Teddy. Teddy dinyatakan hilang dan divonis mati oleh pengadilan tertinggi di hongkong.
” jangan tanya apakah teddy masih hidup tapi tanyakan siapa saja yang ingin dia mati” ( teddy terkenal suka main sikut dalam berbisnis sehingga memiliki musuh yang banyak)

Nina melawan kesedian dan bangkit memimpin perusahaan suaminya yang nyaris bangkrut karena menejemen serta krisis ekonomi asia melanda.
Selain harus berjuang menyelamatkan perusahaan, ia juga harus berjuang melawan ayah mertuanya sendiri karena merasa warisan yang ditinggalkan oleh teddy seharusnya jatuh ke tangan sang ayah. Nina tidak tinggal diam, mereka sama-sama memiliki warisan yang dibuat oleh Teddy.  Persidangan pun berjalan selama bertahun-tahun. Harta Teddy sempat jatuh ke tangan ayanya, tapi di tingkat kasasi Nina berhasil merebut warisan suaminya.  Ayah nina menyerah dan akhirnya meninggal karena kanker.
Setelah berhasil memiliki warisan Teddy, Nina pun memimpin perusahaan itu sampai ia dinobatkan menjadi perempuan terkaya di Asia oleh majalah Forbes dengan nilai kekayaan sebesar 4,5 miliar $AS. Uniknya walau kekayaan nina sendiri melebihi ratu inggris. Gaya hidupnya sendiri sangat sederhana, bahkan terbilang sangat pelit.  Ia hanya menghabiskan uang bulanan sebesar 500 $AS atau hanya sebesar gaji pembantunya. Ia sering menjamu tamu bisnisnya di Mcdonalds dan terkadang terlihat sedang memburu pakaian diskon factory outlet.
Dengan gaya rambut kepang dua dan pakaian menyala, nina dikenal masyarakat hongkong sebagai orang kikir dan unik. Ia selalu terlihat dengan 50 pengawal pribadi ketika berjalan di Hongkong dan terkadang tak segan pergi ke toko buku hanya untuk sekedar membaca komik secara gratis.  Kekayaan yang berlimpah sayangnya tidak selalu bisa menyelamatkan hidupnya ketika ia di vonis dokter terkena penyakit kanker. Nina pun meninggal dengan sejuta tanda Tanya akan warisannya karena tidak memiliki keturunan.
Tiba-tiba ahli fengsui pribadinya, Tony Chan mengklaim telah mendapatkan warisan dari Nina Wang yang akhirnya ditentang oleh adik-adik Nina. Babak kedua perebutan warisan pun terjadi antara Tony Chan dan Adik-adik Nina dengan bendera yayasan ChinaChem.  Tony yang sempat menjadi kaya raya karena pemberian Nina wang, akhirnya malah jatuh miskin untuk membayar pengacara demi merebut warisan Nina yang sia-sia karena pengadilan hongkong akhirnya menjatuhkan semua warisan Nina kepada Yayasan yang dibenderai oleh perusahaan amalnya sendiri ChinaChem.Nina wang lahir di Shanghai, pada tahun 1937. Ia lahir dari keluarga miskin. Ayahnya hanya pedagang sembako tapi memiliki cita-cita untuk membuat anak-anaknya bisa bersekolah. Nina pun disekolahkan, lalu berkenalan dengan Teddy. Mereka kemudian menjadi sahabat yang tak terpisahkan. Keadaan politik China yang dilanda perang saudara dan ancaman dari Jepang kemudian membuat Teddy berserta keluarganya pindah ke Hongkong. Nina pun berpisah dengan teddy dengan penuh air mata tapi mereka berjanji kelak akan bertemu kembali walau tidak pernah tau kapan peristiwa itu terjadi.
Beberapa tahun kemudian, Nina mendapatkan beasiswa pendidikan di sebuah universitas dari perusahaan tempat ia berkerja. setahun sebelum ia lulus kuliah, tiba-tiba perusahaan yang memberikannya beasiswa diambil alih oleh pemerintah komunis. Untuk tetap bisa lulus kuliah, nina pun berdagang bakpao dan mengumpulkan tabungan hingga akhirnya ia lulus kuliah. Keadaan ekonomi China yang sulit membuatnya kemudian memutuskan pindah ke Hongkong.  Salah satu harapan Nina selain berkerja tentunya ia ingin mencari tau keberadaan Teddy.
Takdir memang mempertemukan mereka kembali tapi keadaan telah berubah, Teddy sudah menjadi orang kaya dan memiliki tunangan. Sedangkan Nina hanya seorang buruh di pabrik Garmen. Ia sempat patah hati melihat pujaan hatinya telah memiliki calon istri.  Lagipula ia merasa, ia hanya orang miskin yang tak pantas lagi mengenal Teddy sahabat kecilnya. Waktu berjalan, tak disangka Teddy mengakhiri hubungannya dengan calon istri lalu melamar Nina sebagai Istri. Pernikahan pun berjalan dengan bahagia walau sempat ditentang oleh ayah teddy.
Mereka pun bekerja keras membangun perusahaan ChinaChem dari sebuah kontraktor kecil menjadi pemimpin real estate terbesar di Hongkong. Sayang kebahagiaan mereka tidak disertai dengan kehadiran seorang anak ketika Nina harus menerima kenyataan mengalami gangguan indung telur. Walau tidak memiliki keturunan, Teddy tidak pernah berhenti mencintai Nina walau orang tuanya memintanya bercerai dan mencari istri yang bisa memberikan keturunan. Kesetiaan Nina pun diuji ketika tiba-tiba teddy diculik oleh mafia hitam di hongkong.
Mafia itu meminta tembusan 11 juta $AS  agar Teddy selamat. Nina pun mengabulkan permintaan penculik, teddy selamat dan kembali kepadanya. Selang beberapa tahun kemudian, teddy kembali di culik. Mafia itu meminta tembusan 34 juta $AS. Nina menembus uang itu sayangnya penculik yang kikir tidak pernah mengembalikan Teddy. Teddy dinyatakan hilang dan divonis mati oleh pengadilan tertinggi di hongkong.
” jangan tanya apakah teddy masih hidup tapi tanyakan siapa saja yang ingin dia mati” ( teddy terkenal suka main sikut dalam berbisnis sehingga memiliki musuh yang banyak)

Nina melawan kesedian dan bangkit memimpin perusahaan suaminya yang nyaris bangkrut karena menejemen serta krisis ekonomi asia melanda.
Selain harus berjuang menyelamatkan perusahaan, ia juga harus berjuang melawan ayah mertuanya sendiri karena merasa warisan yang ditinggalkan oleh teddy seharusnya jatuh ke tangan sang ayah. Nina tidak tinggal diam, mereka sama-sama memiliki warisan yang dibuat oleh Teddy.  Persidangan pun berjalan selama bertahun-tahun. Harta Teddy sempat jatuh ke tangan ayanya, tapi di tingkat kasasi Nina berhasil merebut warisan suaminya.  Ayah nina menyerah dan akhirnya meninggal karena kanker.
Setelah berhasil memiliki warisan Teddy, Nina pun memimpin perusahaan itu sampai ia dinobatkan menjadi perempuan terkaya di Asia oleh majalah Forbes dengan nilai kekayaan sebesar 4,5 miliar $AS. Uniknya walau kekayaan nina sendiri melebihi ratu inggris. Gaya hidupnya sendiri sangat sederhana, bahkan terbilang sangat pelit.  Ia hanya menghabiskan uang bulanan sebesar 500 $AS atau hanya sebesar gaji pembantunya. Ia sering menjamu tamu bisnisnya di Mcdonalds dan terkadang terlihat sedang memburu pakaian diskon factory outlet.
Dengan gaya rambut kepang dua dan pakaian menyala, nina dikenal masyarakat hongkong sebagai orang kikir dan unik. Ia selalu terlihat dengan 50 pengawal pribadi ketika berjalan di Hongkong dan terkadang tak segan pergi ke toko buku hanya untuk sekedar membaca komik secara gratis.  Kekayaan yang berlimpah sayangnya tidak selalu bisa menyelamatkan hidupnya ketika ia di vonis dokter terkena penyakit kanker. Nina pun meninggal dengan sejuta tanda Tanya akan warisannya karena tidak memiliki keturunan.
Tiba-tiba ahli fengsui pribadinya, Tony Chan mengklaim telah mendapatkan warisan dari Nina Wang yang akhirnya ditentang oleh adik-adik Nina. Babak kedua perebutan warisan pun terjadi antara Tony Chan dan Adik-adik Nina dengan bendera yayasan ChinaChem.  Tony yang sempat menjadi kaya raya karena pemberian Nina wang, akhirnya malah jatuh miskin untuk membayar pengacara demi merebut warisan Nina yang sia-sia karena pengadilan hongkong akhirnya menjatuhkan semua warisan Nina kepada Yayasan yang dibenderai oleh perusahaan amalnya sendiri ChinaChem.

0 komentar:

Posting Komentar

NOVEL KISAH TRAGIS NINA WANG PEREMPUAN TERKAYA DI ASIA ASAL HONGKONG


   Nina wang lahir di Shanghai, pada tahun 1937. Ia lahir dari keluarga miskin. Ayahnya hanya pedagang sembako tapi memiliki cita-cita untuk membuat anak-anaknya bisa bersekolah. Nina pun disekolahkan, lalu berkenalan dengan Teddy. Mereka kemudian menjadi sahabat yang tak terpisahkan. Keadaan politik China yang dilanda perang saudara dan ancaman dari Jepang kemudian membuat Teddy berserta keluarganya pindah ke Hongkong. Nina pun berpisah dengan teddy dengan penuh air mata tapi mereka berjanji kelak akan bertemu kembali walau tidak pernah tau kapan peristiwa itu terjadi.
Beberapa tahun kemudian, Nina mendapatkan beasiswa pendidikan di sebuah universitas dari perusahaan tempat ia berkerja. setahun sebelum ia lulus kuliah, tiba-tiba perusahaan yang memberikannya beasiswa diambil alih oleh pemerintah komunis. Untuk tetap bisa lulus kuliah, nina pun berdagang bakpao dan mengumpulkan tabungan hingga akhirnya ia lulus kuliah. Keadaan ekonomi China yang sulit membuatnya kemudian memutuskan pindah ke Hongkong.  Salah satu harapan Nina selain berkerja tentunya ia ingin mencari tau keberadaan Teddy.
Takdir memang mempertemukan mereka kembali tapi keadaan telah berubah, Teddy sudah menjadi orang kaya dan memiliki tunangan. Sedangkan Nina hanya seorang buruh di pabrik Garmen. Ia sempat patah hati melihat pujaan hatinya telah memiliki calon istri.  Lagipula ia merasa, ia hanya orang miskin yang tak pantas lagi mengenal Teddy sahabat kecilnya. Waktu berjalan, tak disangka Teddy mengakhiri hubungannya dengan calon istri lalu melamar Nina sebagai Istri. Pernikahan pun berjalan dengan bahagia walau sempat ditentang oleh ayah teddy.
Mereka pun bekerja keras membangun perusahaan ChinaChem dari sebuah kontraktor kecil menjadi pemimpin real estate terbesar di Hongkong. Sayang kebahagiaan mereka tidak disertai dengan kehadiran seorang anak ketika Nina harus menerima kenyataan mengalami gangguan indung telur. Walau tidak memiliki keturunan, Teddy tidak pernah berhenti mencintai Nina walau orang tuanya memintanya bercerai dan mencari istri yang bisa memberikan keturunan. Kesetiaan Nina pun diuji ketika tiba-tiba teddy diculik oleh mafia hitam di hongkong.
Mafia itu meminta tembusan 11 juta $AS  agar Teddy selamat. Nina pun mengabulkan permintaan penculik, teddy selamat dan kembali kepadanya. Selang beberapa tahun kemudian, teddy kembali di culik. Mafia itu meminta tembusan 34 juta $AS. Nina menembus uang itu sayangnya penculik yang kikir tidak pernah mengembalikan Teddy. Teddy dinyatakan hilang dan divonis mati oleh pengadilan tertinggi di hongkong.
” jangan tanya apakah teddy masih hidup tapi tanyakan siapa saja yang ingin dia mati” ( teddy terkenal suka main sikut dalam berbisnis sehingga memiliki musuh yang banyak)

Nina melawan kesedian dan bangkit memimpin perusahaan suaminya yang nyaris bangkrut karena menejemen serta krisis ekonomi asia melanda.
Selain harus berjuang menyelamatkan perusahaan, ia juga harus berjuang melawan ayah mertuanya sendiri karena merasa warisan yang ditinggalkan oleh teddy seharusnya jatuh ke tangan sang ayah. Nina tidak tinggal diam, mereka sama-sama memiliki warisan yang dibuat oleh Teddy.  Persidangan pun berjalan selama bertahun-tahun. Harta Teddy sempat jatuh ke tangan ayanya, tapi di tingkat kasasi Nina berhasil merebut warisan suaminya.  Ayah nina menyerah dan akhirnya meninggal karena kanker.
Setelah berhasil memiliki warisan Teddy, Nina pun memimpin perusahaan itu sampai ia dinobatkan menjadi perempuan terkaya di Asia oleh majalah Forbes dengan nilai kekayaan sebesar 4,5 miliar $AS. Uniknya walau kekayaan nina sendiri melebihi ratu inggris. Gaya hidupnya sendiri sangat sederhana, bahkan terbilang sangat pelit.  Ia hanya menghabiskan uang bulanan sebesar 500 $AS atau hanya sebesar gaji pembantunya. Ia sering menjamu tamu bisnisnya di Mcdonalds dan terkadang terlihat sedang memburu pakaian diskon factory outlet.
Dengan gaya rambut kepang dua dan pakaian menyala, nina dikenal masyarakat hongkong sebagai orang kikir dan unik. Ia selalu terlihat dengan 50 pengawal pribadi ketika berjalan di Hongkong dan terkadang tak segan pergi ke toko buku hanya untuk sekedar membaca komik secara gratis.  Kekayaan yang berlimpah sayangnya tidak selalu bisa menyelamatkan hidupnya ketika ia di vonis dokter terkena penyakit kanker. Nina pun meninggal dengan sejuta tanda Tanya akan warisannya karena tidak memiliki keturunan.
Tiba-tiba ahli fengsui pribadinya, Tony Chan mengklaim telah mendapatkan warisan dari Nina Wang yang akhirnya ditentang oleh adik-adik Nina. Babak kedua perebutan warisan pun terjadi antara Tony Chan dan Adik-adik Nina dengan bendera yayasan ChinaChem.  Tony yang sempat menjadi kaya raya karena pemberian Nina wang, akhirnya malah jatuh miskin untuk membayar pengacara demi merebut warisan Nina yang sia-sia karena pengadilan hongkong akhirnya menjatuhkan semua warisan Nina kepada Yayasan yang dibenderai oleh perusahaan amalnya sendiri ChinaChem.Nina wang lahir di Shanghai, pada tahun 1937. Ia lahir dari keluarga miskin. Ayahnya hanya pedagang sembako tapi memiliki cita-cita untuk membuat anak-anaknya bisa bersekolah. Nina pun disekolahkan, lalu berkenalan dengan Teddy. Mereka kemudian menjadi sahabat yang tak terpisahkan. Keadaan politik China yang dilanda perang saudara dan ancaman dari Jepang kemudian membuat Teddy berserta keluarganya pindah ke Hongkong. Nina pun berpisah dengan teddy dengan penuh air mata tapi mereka berjanji kelak akan bertemu kembali walau tidak pernah tau kapan peristiwa itu terjadi.
Beberapa tahun kemudian, Nina mendapatkan beasiswa pendidikan di sebuah universitas dari perusahaan tempat ia berkerja. setahun sebelum ia lulus kuliah, tiba-tiba perusahaan yang memberikannya beasiswa diambil alih oleh pemerintah komunis. Untuk tetap bisa lulus kuliah, nina pun berdagang bakpao dan mengumpulkan tabungan hingga akhirnya ia lulus kuliah. Keadaan ekonomi China yang sulit membuatnya kemudian memutuskan pindah ke Hongkong.  Salah satu harapan Nina selain berkerja tentunya ia ingin mencari tau keberadaan Teddy.
Takdir memang mempertemukan mereka kembali tapi keadaan telah berubah, Teddy sudah menjadi orang kaya dan memiliki tunangan. Sedangkan Nina hanya seorang buruh di pabrik Garmen. Ia sempat patah hati melihat pujaan hatinya telah memiliki calon istri.  Lagipula ia merasa, ia hanya orang miskin yang tak pantas lagi mengenal Teddy sahabat kecilnya. Waktu berjalan, tak disangka Teddy mengakhiri hubungannya dengan calon istri lalu melamar Nina sebagai Istri. Pernikahan pun berjalan dengan bahagia walau sempat ditentang oleh ayah teddy.
Mereka pun bekerja keras membangun perusahaan ChinaChem dari sebuah kontraktor kecil menjadi pemimpin real estate terbesar di Hongkong. Sayang kebahagiaan mereka tidak disertai dengan kehadiran seorang anak ketika Nina harus menerima kenyataan mengalami gangguan indung telur. Walau tidak memiliki keturunan, Teddy tidak pernah berhenti mencintai Nina walau orang tuanya memintanya bercerai dan mencari istri yang bisa memberikan keturunan. Kesetiaan Nina pun diuji ketika tiba-tiba teddy diculik oleh mafia hitam di hongkong.
Mafia itu meminta tembusan 11 juta $AS  agar Teddy selamat. Nina pun mengabulkan permintaan penculik, teddy selamat dan kembali kepadanya. Selang beberapa tahun kemudian, teddy kembali di culik. Mafia itu meminta tembusan 34 juta $AS. Nina menembus uang itu sayangnya penculik yang kikir tidak pernah mengembalikan Teddy. Teddy dinyatakan hilang dan divonis mati oleh pengadilan tertinggi di hongkong.
” jangan tanya apakah teddy masih hidup tapi tanyakan siapa saja yang ingin dia mati” ( teddy terkenal suka main sikut dalam berbisnis sehingga memiliki musuh yang banyak)

Nina melawan kesedian dan bangkit memimpin perusahaan suaminya yang nyaris bangkrut karena menejemen serta krisis ekonomi asia melanda.
Selain harus berjuang menyelamatkan perusahaan, ia juga harus berjuang melawan ayah mertuanya sendiri karena merasa warisan yang ditinggalkan oleh teddy seharusnya jatuh ke tangan sang ayah. Nina tidak tinggal diam, mereka sama-sama memiliki warisan yang dibuat oleh Teddy.  Persidangan pun berjalan selama bertahun-tahun. Harta Teddy sempat jatuh ke tangan ayanya, tapi di tingkat kasasi Nina berhasil merebut warisan suaminya.  Ayah nina menyerah dan akhirnya meninggal karena kanker.
Setelah berhasil memiliki warisan Teddy, Nina pun memimpin perusahaan itu sampai ia dinobatkan menjadi perempuan terkaya di Asia oleh majalah Forbes dengan nilai kekayaan sebesar 4,5 miliar $AS. Uniknya walau kekayaan nina sendiri melebihi ratu inggris. Gaya hidupnya sendiri sangat sederhana, bahkan terbilang sangat pelit.  Ia hanya menghabiskan uang bulanan sebesar 500 $AS atau hanya sebesar gaji pembantunya. Ia sering menjamu tamu bisnisnya di Mcdonalds dan terkadang terlihat sedang memburu pakaian diskon factory outlet.
Dengan gaya rambut kepang dua dan pakaian menyala, nina dikenal masyarakat hongkong sebagai orang kikir dan unik. Ia selalu terlihat dengan 50 pengawal pribadi ketika berjalan di Hongkong dan terkadang tak segan pergi ke toko buku hanya untuk sekedar membaca komik secara gratis.  Kekayaan yang berlimpah sayangnya tidak selalu bisa menyelamatkan hidupnya ketika ia di vonis dokter terkena penyakit kanker. Nina pun meninggal dengan sejuta tanda Tanya akan warisannya karena tidak memiliki keturunan.
Tiba-tiba ahli fengsui pribadinya, Tony Chan mengklaim telah mendapatkan warisan dari Nina Wang yang akhirnya ditentang oleh adik-adik Nina. Babak kedua perebutan warisan pun terjadi antara Tony Chan dan Adik-adik Nina dengan bendera yayasan ChinaChem.  Tony yang sempat menjadi kaya raya karena pemberian Nina wang, akhirnya malah jatuh miskin untuk membayar pengacara demi merebut warisan Nina yang sia-sia karena pengadilan hongkong akhirnya menjatuhkan semua warisan Nina kepada Yayasan yang dibenderai oleh perusahaan amalnya sendiri ChinaChem.

0 komentar:

Posting Komentar

 

❤ Designed by Rinda's Template ❤ Image by KF-Studio ❤ Author by Your Name Here :)