Rabu, 20 November 2013

Pola Makan Tak Teratur Sebabkan Ngantuk

Posted by : Dewi Kurnia Madya N di 06.25

Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari Perelman School of Medicine University of Pennsylvania menganalisa data Kesehatan Nasional dan survei gizi (NHANES) yang disponsori oleh CDC AS. Mereka melakukan penelitian kualitas tidur seseorang pada dua kelompok berbeda.

Kelompok pertama adalah kelompok yang memiliki cakupan kalori paling banyak. Pada kelompok ini seseorang yang memakan kalori lebih banyak akan memiliki waktu tidur yang lebih pendek dari pada kelompok kedua, yakni kelompok yang memiliki asupan kalori sedikit atau normal. kelompok kedua ini akan memiliki waktu tidur yang relatif panjang.

Dalam penelitian itu juga menyebutkan bahwa  peserta yang mengasup makanan yang paling bervariasi, memiliki jumlah jam tidur paling sehat. Nutrisinya termasuk protein, karbohidrat, vitamin dan mineral.

Gangguan tidur dikaitkan dengan kekurangan vitamin C, asupan air, selenium (umum ditemukan dalam kacang-kacangan dan daging), dan lutein dari sayuran hijau.

Sementara mereka dengan tidur yang terlalu panjang dikaitkan dengan kekurangan asupan theobromine (coklat dan teh), asam dodecanoic, kolin (telur dan daging), karbohidrat, serta kelebihan asupan alkohol.

"Secara keseluruhan, mereka yang tidur 7-8 jam setiap hari mengasup diet berbeda, dibandingkan dengan orang yang tidur terlalu singkat atau terlalu panjang. Asupan makanan yang kurang bervariasi juga berhubungan dengan kurang tidur atau tidur terlalu lama," kata Dr. Grandner seperti dikutip dari Indian Express.

Temuan ini sangat penting, karena kurang tidur dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan obesitas, diabetes dan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu jaga kualitas tidur anda dengan makan yang mengandung banyak vitamin, protein, dan karbohidrat

0 komentar:

Posting Komentar

Pola Makan Tak Teratur Sebabkan Ngantuk

Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari Perelman School of Medicine University of Pennsylvania menganalisa data Kesehatan Nasional dan survei gizi (NHANES) yang disponsori oleh CDC AS. Mereka melakukan penelitian kualitas tidur seseorang pada dua kelompok berbeda.

Kelompok pertama adalah kelompok yang memiliki cakupan kalori paling banyak. Pada kelompok ini seseorang yang memakan kalori lebih banyak akan memiliki waktu tidur yang lebih pendek dari pada kelompok kedua, yakni kelompok yang memiliki asupan kalori sedikit atau normal. kelompok kedua ini akan memiliki waktu tidur yang relatif panjang.

Dalam penelitian itu juga menyebutkan bahwa  peserta yang mengasup makanan yang paling bervariasi, memiliki jumlah jam tidur paling sehat. Nutrisinya termasuk protein, karbohidrat, vitamin dan mineral.

Gangguan tidur dikaitkan dengan kekurangan vitamin C, asupan air, selenium (umum ditemukan dalam kacang-kacangan dan daging), dan lutein dari sayuran hijau.

Sementara mereka dengan tidur yang terlalu panjang dikaitkan dengan kekurangan asupan theobromine (coklat dan teh), asam dodecanoic, kolin (telur dan daging), karbohidrat, serta kelebihan asupan alkohol.

"Secara keseluruhan, mereka yang tidur 7-8 jam setiap hari mengasup diet berbeda, dibandingkan dengan orang yang tidur terlalu singkat atau terlalu panjang. Asupan makanan yang kurang bervariasi juga berhubungan dengan kurang tidur atau tidur terlalu lama," kata Dr. Grandner seperti dikutip dari Indian Express.

Temuan ini sangat penting, karena kurang tidur dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan obesitas, diabetes dan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu jaga kualitas tidur anda dengan makan yang mengandung banyak vitamin, protein, dan karbohidrat

0 komentar:

Posting Komentar

 

❤ Designed by Rinda's Template ❤ Image by KF-Studio ❤ Author by Your Name Here :)